Rabu, 03 Januari 2018

TUGAS HARIAN AWAL SEMESTER 5 ( RESUM EKONOMI MANAJERIAL )



RESUM TENTANG “Ekonomi Manajerial Dan Ruang Lingkupnya”

 A. Penjelasan tentang ekonomi manajerial
Ekonomi manajerial adalah penerapan teori ekonomi dan perangkat analisis ilmu keputusan untuk membahas bagaimana cara suatu organisasi dapat mencapai target dengan cara yang efektif dan efesien. Atau definisi ekonomi manejerial yaitu suatu pengetahuan yang menunjukan adanya penerapan teori-teori ekonomi dan analisis pengetahuan dalam mengambil suatu keputusan yang mengidentifikasi bagaimana cara organisasi dapat mencapai tujuannya secara lebih efesien.
B. Inilah ruang lingkup ekonomi manajerial
Ekonomi manajerial adalah suatu penerapan ilmu yang menggabungkan antara ilmu ekonomi dan pengambilan keputusan.
1. Terkaitan Dengan Teori Ekonomi.
Keputusan dari manajemen dapat menerapkan ilmu ekonomi dan perangkat ilmu terapan. Ekonomi mikro mempelajari mengenai tingkah laku ilmu ekonomi secara individual sebagai unit pengambilan suatu keputusan dalam sistem perdagangan bebas. Dan ekonomi makro melihatnya secara agregat, yaitu seperti: output, pendapatan, investasi, keseluruhan harga atau harga total. Teori ekonomi berguna untuk memprediksi serta menerangkan tingkah laku ekonomi. Teori ekonomi umumnya dimulai dengan suatu model, model merupakan suatu abstraksi dari banyak hal yang meliputi dari suatu kejadian dan berusaha untuk mengidentifikasi dari beberapa banyak faktor dari suatu kejadian.
2. Terkaitan Dengan Ilmu Keputusan
Ilmu keputusan mempergunakan perangkat matematika ekonomi dan juga ekonometrik guna untuk membentuk serta menestimasi model yang ditujukan untuk perilaku optimal suatu perusahaan. Matematika ekonomi ini dipakai untuk menformulasi model ekonomi yang dipostulatkan oleh teori ekonomi ekonometrik yang menerapkan peralatan statistik pada perangkat dunia nyata untuk mengestimasi model yang dipostulatkan oleh teori ekonomi yaitu untuk peramalan.
3. Keterkaitan dengan berbagai fungsional ilmu administrasi bisnis
Hubungan antara ekonomi manajerial dengan area fungsional  ilmu administrasi bisnis menjadi latar belakang dalam pengambilan keputusan. Area fungsi administrasi tersebut diantaranya meliputi: akuntansi, keuangan, pemasaran, manajemen SDM (Sumber Daya Manusia) dan produksi. Jadi ekonomi manajerial adalah sebagai pelajaran yang menggabungkan antara teori ekonomi, ilmu pengambilan keputusan, dan juga area fungsional ilmu administrasi Bisnis, yang membahas bagaimana hal itu saling berinteraksi antara satu sama lain pada organisasi atau perusahaan untuk mencapai target atau tujuan perusahaan dengan cara yang lebih efisien.
C. Dan berikut ini sifat ekonomi manajerial
Ekonomi manajerial disebut juga dengan ekonomi mikro terapan, yang dimana penerapan metode dalam proses pengambilan keputusan manajerial. Ekonomi manajerial dapat mengembangkan prinsip ilmu yang tujuannya untuk meningkatkan keefektifan saat mengambil keputusan.
Setiap manajer pastinya akan mendapat masalah manajerial dalam bisnisnya. Permasalahan yang timbul saat kesenjangan antara kondisi di lapangan dengan apa yang diharapkan oleh seorang manajer, masalah tersebut seperti:
·         Yang pertama, masalah dalam menentukan tingkatan harga maupun keluaran produk.
·         Yang kedua, masalah dalam memilih teknik industri dan teknologi.
·         Yang ketiga, masalah dalam tingkat persediaan.
·         Yang keempat, masalah dalam memilih media promosi atau media periklanan.
·         Yang kelima masalah pendanaan.
·         Dan yang terakhir, masalah pelatihan tenaga kerja.
Ekonomi manajerial dapat membantu para manajer dalam mempengaruhi kinerja dan perilaku manajerial ekonomi. Manajerial memanfaatkan beberapa analisis misalnya seperti: Metode kuantitif, statis atau ekonometri dan konsep manajemen yang strategis dan analisis keuangan.
Ekonomi manajerial dapat menggabungkan antara ilmu ekonomi dan pengambilan keputusan:
 Ilmu ekonomi yang diantaranya meliputi: ekonomi mikro dan makro.
 Ilmu keputusan yang diantaranya meliputi: matematika ekonomi dan ekonometri.


Ref: Supawi.Pawenang.Modul Ekonomi Manajerial.UNIBA



TUGAS UAS EKONOI MANAJERIAL (ARTIKEL TENTANG KINERJA MANAJERIAL)

EKONOMI MANAJERIAL


ARTIKEL KINERJA MANAJERIAL
 


                                                                                                                           






DOSEN PENGAMPU
Dr. Supawi Pawenang, SE, MM
DISUSUN OLEH :
Erri Supriyastutik Anggreini (2015020034)

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAK. EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA
2017





KINERJA MANAJERIAL
A.       Pengertian Kinerja Manajerial
Terdapat beberapa definisi kinerja manajerial yang telah dikemukakan oleh para ahli, namun terlebih dahulu akan dijelaskan definisi kinerja sebagai berikut :

Menurut Rivai dan Basri (2005:14) kinerja adalah sebagai berikut:
“Kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan suatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil yang seperti diharapkan”. Sedangkan kinerja manajerial merupakan ukuran seberapa efektif dan efisien manajer telah bekerja untuk mencapai tujuan organisasi. Setiap organisasi diselenggarakan oleh manusia , sehingga penilaian atas perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang mereka mainkan dalam organisasi.

B.     Penilaian Kinerja Manajerial
Adapun menurut Mulyadi (2000 : 419) penilaian kinerja adalah sebagai berikut :
“Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya, berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya”.
Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Kurnianingsih dan Indriantoro (2003:24) dalam penelitiannya  mengungkapkan dimensi untuk mengukur penilaian kinerja manajerial yang meliputi 8 (delapan) dimensi kegiatan sebagai berikut :
1.      Kinerja Perencanaan (Planning)
2.      Kinerja Investigasi (Investigating)
3.      Kinerja Pengkoordinasian (Coordinating)
4.      Kinerja Evaluasi (Evaluation)
5.      Kinerja Pengawasan (Monitoring)
6.      Kinerja Pengaturan Staf (Staffing)
7.      Kinerja Negosiasi (Negotiating)
8.      Kinerja Perwakilan (Representating)”.
C.      Evaluasi Kinerja Manajerial
Ivancevich dalam jurnal Juniarti dan Evelyne (2003:113)  mengemukakan bahwa evaluasi atas kinerja yang dilakukan oleh manajer beragam tergantung pada budaya yang dikembangkan masing-masing perusahaan.
Juniarti dan Evelyne (2003:113) mengemukakan beberapa ukuran yang digunakan dalam mengevaluasi kinerja manajemen berdasarkan persepektif non keuangan sebagai berikut :

1.      Kemampuan manajer untuk membuat perencanaan
2.      Kemampuan untuk mencapai target
3.      Kiprah manajer diluar perusahaan
Sedangkan  Menurut Stephen P. Robbins dan Marry Coulter yeng dialihbahasakan oleh T. Hermaya dan Harry Slamet (2004 :8) agar fungsi-fungsi manajemen berjalan sesuai harapan ada empat faktor yang perlu dievaluasi yaitu :

1.        Kemampuan perencanaan
2.        Kemampuan  pengorganisasian
3.        Kemampuan kepemimpinan
4.        kemampuan pengendalian”.


D.     Manfaat dan Tujuan Penilaian Kinerja
Menurut Mangkuprawira (2004 : 224) penilaian kinerja memiliki manfaat ditinjau dari beragam perspektif pengembangan perusahaan, khususnya manajemen sumber daya manusia yaitu sebagai berikut :
1.        Perbaikan Kinerja
2.        Penyesuaian Kompensasi
3.        Keputusan Penetapan
4.        Kebutuhan Pelatihan dan Pengembangan
5.        Perencanaan dan Pengembangan Karier
6.        Proses Penempatan Staf
7.        Ketidakakuratan Informasi
8.        Kesalahan Rancangan Pekerjaan
9.        Kesempatan Kerja yang Sama
10.    Tantangan – Tantangan Eksternal”.
F.     Tugas Manajerial
Menurut T. Hani Handoko (2003:29) tugas penting yang dilakukan oleh manajer adalah sebagai berikut :
1.        Manajer bekerja dengan orang lain
2.        Manajer memadukan dan menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling bertentangan dan menetapkan prioritas-prioritas
3.        Manajer bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan
4.        Manajer harus berfikir secara analitis dan konseptual
5.        Manajer adalah suatu mediator

6.        Manajer adalah seorang politi



Ref: Supawi.Pawenang.Modul Ekonomi Manajerial.UNIBA

Makalah UTS - PERAN MANAJER PROYEK DALAM MENINGKATKAN LABA PERUSAHAAN DARI JALUR BIAYA

EKONOMI MANAJERIAL
PERAN MANAJER PROYEK DALAM MENINGKATKAN LABA PERUSAHAAN DARI JALUR BIAYA







DOSEN PENGAMPU
Dr. Supawi Pawenang, SE, MM
DISUSUN OLEH :
Erri Supriyastutik Anggreini (2015020034)

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAK. EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA
2017








BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Dalam setiap usaha yang dilakukan oleh perusahaan, kekuatan sebuah Project Management  menjadi sangat penting dalam mencapai hasil yang diperoleh perusahaan. Karena Project Management yang ekselen akan mampu membantu men-generate kekayaan perusahaan, baik melalui kecepatan penyelesaian proyek atau aktifitas efisiensi yang diperoleh dalam proyek tersebut.

Didalam menjalankan manajemen proyek terkandung berbagai muatan yang memberi makna pada pencapaian rencana kerja perusahaan. Perusahaan akan mengalami kerugian jika proyek berhenti di tengah jalan atau gagal dalam penyelesaian proyek karena salah mengelola proyek tersebut. Hambatan dalam mengelola proyek sesungguhnya bisa dihilangkan jika para profesional yang mengemban tugas memiliki kemampuan yang detail tentang Project Management. 

Dalam menjalankan manajemen proyek, masalah utama adalah manusia. Kemampuan manusia dalam menjalankan tugas sebagai manajer pelaksana dalam sebuah proyek sangat dipengaruhi oleh ketrampilan yang diperoleh dari pengalaman dan pengetahuan mereka dalam pekerjaan yang bersifat proyek. Oleh karena itu perlu adanya sharing pengetahuan antar para profesional bidang Manajemen Proyek, agar memiliki wawasan yang luas dalam manajemen proyek.     

B.     Rumusan masalah
Bagaimana Peran Manajer Project dalam Meningkatkan Laba Perusahaan Melalui Jalur Biaya?

C.     Tujuan
1.      Menggali ilmu–ilmu dalam Project Management khususnya dalam situasi bisnis yang semakin kompetitif.
2.      Media sharing knowledge tentang pentingnya manajer proyek dalam peningkatan laba suatu perusahaan.

D.    Manfaat
Menambah pengetahuan bagi pembaca mengenai peran penting Project Management dalam suatu perusahaan.




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Definisi Mangemen Project dan Manajer Proyek
     Manajemen proyek adalah sebuah disiplin keilmuan dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan (menjalankan serta pengendalian), untuk dapat mencapai tujuan-tujuan proyek. Proyek adalah sebuah kegiatan yang bersifat sementara yang telah ditetapkan awal pekerjaannya dan waktu selesainya (dan biasanya selalu dibatasi oleh waktu, dan seringkali juga dibatasi oleh sumber pendanaan), untuk mencapai tujuan dan hasil yang spesifik dan unik, dan pada umumnya untuk menghasilkan sebuah perubahan yang bermanfaat atau yang mempunyai nilai tambah. Proyek selalu bersifat sementara atau temporer dan sangat kontras dengan bisnis pada umumnya (Operasi-Produksi), dimana Operasi-Produksi mempunyai sifat perulangan (repetitif), dan aktifitasnya biasanya bersifat permanen atau mungkin semi permanen untuk menghasilkan produk atau layanan (jasa/servis). Pada prakteknya, tipe manajemen pada kedua sistem ini sering berbeda, dengan kemampuan teknis dan keputusan manajemen strategis yang spesifik.
      Sedangkan Manager Proyek Menurut Project Mangement Body of Knowledge Guide (PMI 2001) mengatakan bahwa manajer proyek adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam mengurus sebuah proyek. Menurut Ritz (1994) seorang manajer proyek berasal dari suatu institusi atau seorang pengusaha yang sinonim dengan pengurus, eksekutif, supervisor dan boss
     


B.     Konsep Managemen Proyek
      Merupakan buah pemikiran tentang manajemen yang ditunjukan untuk mengelola kegiatan yang berupa  proyek. Perumusan disusun sedemikian rupa sehingga dapat mengahadapi dan mengakomodir perilaku dan dinamika yang melekat pada kegiatan proyek. Seperti halnya manajemen klasik dalam manajemen proyek fungsi perencanaan dan pengendalian, memegang peranan yang amat menentukan. Terlebih pada kegiatan proyek yang siftanya cepat berubah, Kompleks dan memiliki hubungan keterkaitan yang tinggi. Perlu adanya keterpaduan antara perencanaan dan pengendalian.

C.    Peranan Manajer Proyek
  • Berperan untuk mengintegrasikan beberapa kegiatan yang berbeda untuk mencapai tujuan tertentu.
  • Berperan juga sebagai seorang komunikator. Dengan ini berarti manajer proyek menjadi tempat terakhir menujunya laporan-laporan, memo, permintaan dan keluhan. Manajer proyek juga mengambil input dari banyak sumber, mengolah dan menyampaikan informasi ke beberapa pihak dan memastikan bahwa semua orang yang punya peran dalam proyek mengetahui informasi mengenai kebijaksanaan, tujuan, anggaran, jadwal kebutuhan, dan perubahan yang ada dalam proyek sesuai peran yang dimiliki.
  • Berperan untuk mengambil keputusan yang menjadi wewenangnya, antara lain mengenai realokasi sumber daya, mengubah lingkup proyek, menyeimbangkan kriteria biaya, jadwal dan performansi.
  • Merupakan seorang enterpreuneur yang harus berusaha untuk melakukan pengadaan dana, fasilitas dan orang agar proyek dapat berjalan.
  • Merupakan seorang agen pengubah yang mempelopori pemakaian ide yang baru dan inovatif dan berusaha keras mengatasi halangan untuk melakukan perubahan.

D.    Fungsi dan Kompetensi yang harus dimiliki manajer proyek:
            Fungsi :

§  Membuat kerja (Mengagendakan pekerjaan)
§  Menjadwal kerja (Diagram PERT dan Grant)
§  Bertanggung-jawab atas hasil kerja
§  Memonitoring interpersonal, administrasi dan teknis

            Kompetensi:

§  Kompetensi Pencapaian Bisnis
§  Kompetensi Pemecahan Masalah
§  Kompetensi Pengaruh
§  Kompetensi Manajemen diri dan orang lai



E.     Triple Constraint Project yang harus dihandle seorang manajer proyek:


F.     Konsep Biaya
Seorang manajer proyek dituntut mampu memprediksi perhitungan perencanaan biaya dan menafsir pengeluaran biaya yang dikeluarkan, sehingga biaya-biaya yang dikeluarkan tepat sasaran dan mampu mendatangkan keuntungan bagi perusahaan.
1.      Anggaran
·         Proyek harus diselesaikan dengan biaya yang tidak melebihi anggaran.
·  Untuk proyek-proyek yang melibatkan dana dalam jumlah yang besar dan jadwal pengerjaan yang bertahun-tahun, anggarannya tidak hanya ditentukan secara total proyek, tetapi dipecah atas komponen-komponennya atau perperiode tertentu (misalnya perkuartal) yang jumlahnya disesuaikan dengan keperluan.
·         Dengan demikian penyelesaian bagian-bagian proyek pun harus memenuhi sasaran dan hasil anggaran setiap periodenya.
2.      Pengelolaan Biaya
a)      Perencanaan Sumber Daya
*      Perencanaan ini meliputi identifikasi jenis dan kualitas sumber daya (man power, peralatan dan material) yang dipergunakan guna melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan lingkup proyek. Output dari proses ini adalah catatan atau data dari jenis sumber daya yang diperlukan serta kuantitas masing-masing komponennya.
b)      Prakiraan Biaya
*      Identifikasi kuantitas dan sumber daya dilanjutkan dengan proses estimasi keperluan biaya guna pengadaan sumber daya tersebut. Dan dinyatakan dalam satuan uang, misal rupiah atau US$. Outpun dari proses ini adalah dokumen yang berisi perkiraan biaya proyek berserta penjelasaanya.
c)      Penyusunan Anggaran
*      Penyusunan anggaran berarti merinci alokasi biaya untuk masing-masing kegiatan yang terintegrasikan dengan jadwal penggunaannya. Anggaran ini nantinya akan menjadi tolok ukur pengendalian kinerja kegiatan yang bersangkutan. Output dari proses ini adalah dokumen anggaran biaya proyek serta rencana penggunaannya.
G.          LABA
Setelah mengalokasikan biaya-biaya sesuai proporsinya bagaimana laba tersebut dapat mengalir keperusahaan ? Dari mana Laba dapat diperoleh ?



Sistem yang perlu diperhatikan Manajer Proyek dalam menigkatkan laba Melalui Jalur Biaya dapat dilakukan dengan disiplin managemen terpadu baik dari sisi manajemen keuangan ataupun operasional, sehingga perlu diperhatikan hal hal beikut:
1.      Budgeting and Cost Skills: mampu dalam hal membuat anggaran biaya proyek baik dalam hal analisis biaya proyek, analisis kelayakan investasi agar keuangan proyek dapat berjalan optimal sesuai dengan keinginan penyedia dana.
2.      Schedulling and Time Management Skills: Manajer proyek dituntut untuk dapat mengelola waktu secara baik agar proyek dapat selesai tepat waktu seperti yang diharapkan. Untuk mengelola waktu ini manajer proyek harus mendefinisikan aktivitas-aktivitas yang diperlukan, misalnya dengan teknik WBS (Work Breakdown Structure). Selain itu, manajer proyek harus mampu memperkirakan waktu bagi setiap aktivitas secara realistis.
3.      Resource Management and Human Relationship Skills: Manajer proyek perlu memahami akibat dari kegagalan dalam mengelola sumber daya, sehingga diperlukan kehati-hatian dalam menempatkan sumberdaya yang ada dan menjadwalkannya. Hal ini membutuhkan kemampuan untuk membangun jaringan sosial dengan orang-orang yang terlibat di dalam proyek, seperti para stakeholder.
4.      Communication Skills: Perencanaan sebuah proyek akan menjadi tidak berguna ketika tidak ada komunikasi yang efektif antara manajer proyek dengan timnya. Setiap anggota tim harus mengetahui tanggung jawab mereka.
5.      Negotiating Skills: Selain kemampuan komunikasi yang baik, negosiasi juga memerlukan strategi dalam menarik dukungan manajemen atas atau sponsor mereka, bagaimanapun, pihak yang bernegosiasi harus dapat melihat loyalitas sang manajer terhadap mereka, baru kemudian akan muncul kepercayaan.
6.      Marketing, Contracting, Customer Relationship Skills: Manajer proyek juga harus memiliki kemampuan untuk memasarkan hasil proyeknya, karena akan sangat tragis ketika sebuah proyek yang sukses secara implementatif, tetapi outputnya tidak dibutuhkan oleh para penggunanya. Selain itu, kedekatan dengan konsumen sangat diperlukan. Sang manajer perlu responsif terhadap perubahan kebutuhan dan persyaratan pelanggan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dalam konsep TQM, kunci utama untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan adalah komunikasi secara terus-menerus anatar pelanggan maupun antar tim proyek.
7.      Leadership Skills: Kepemimpinan menjadi salah satu peranan penting yang dimiliki oleh seorang manajer proyek. Apa yang dilakukan oleh manajer proyek menendakan bagaimana seharusnya orang lain atau timnya bekerja
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Manajemen proyek adalah sebuah disiplin keilmuan dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan (menjalankan serta pengendalian), untuk dapat mencapai tujuan-tujuan proyek.
manajer proyek adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam mengurus sebuah proyek. Menurut Ritz (1994) seorang manajer proyek berasal dari suatu institusi atau seorang pengusaha yang sinonim dengan pengurus, eksekutif, supervisor dan boss.
Seorang manajer proyek dituntut mampu memprediksi perhitungan perencanaan biaya dan menafsir pengeluaran biaya yang dikeluarkan, sehingga biaya-biaya yang dikeluarkan tepat sasaran dan mampu mendatangkan keuntungan bagi perusahaan.

B.     Saran

Teori-teori manajemen proyek ini hendaknya dipelajari dengan sungguh-sungguh agar pengaplikasiannya dalam kehidupan nyata menjadi maksimal serta bisa juga dijadikan referensi.
Daftar Pustaka



Ref: Supawi.Pawenang.Modul Ekonomi Manajerial.UNIBA