PERAN MANAJER PROYEK DALAM MENINGKATKAN LABA PERUSAHAAN DARI JALUR BIAYA
DOSEN PENGAMPU
Dr. Supawi Pawenang, SE, MM
Dr. Supawi Pawenang, SE, MM
DISUSUN
OLEH :
Erri
Supriyastutik Anggreini (2015020034)
PROGRAM
STUDI S1 MANAJEMEN FAK. EKONOMI
UNIVERSITAS
ISLAM BATIK SURAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam setiap usaha yang dilakukan oleh perusahaan, kekuatan
sebuah Project Management menjadi sangat
penting dalam mencapai hasil yang diperoleh perusahaan. Karena Project
Management yang ekselen akan mampu membantu men-generate kekayaan perusahaan,
baik melalui kecepatan penyelesaian proyek atau aktifitas efisiensi yang
diperoleh dalam proyek tersebut.
Didalam menjalankan manajemen proyek terkandung berbagai
muatan yang memberi makna pada pencapaian rencana kerja perusahaan. Perusahaan
akan mengalami kerugian jika proyek berhenti di tengah jalan atau gagal dalam
penyelesaian proyek karena salah mengelola proyek tersebut. Hambatan dalam
mengelola proyek sesungguhnya bisa dihilangkan jika para profesional yang
mengemban tugas memiliki kemampuan yang detail tentang Project Management.
Dalam menjalankan manajemen proyek, masalah utama adalah
manusia. Kemampuan manusia dalam menjalankan tugas sebagai manajer pelaksana
dalam sebuah proyek sangat dipengaruhi oleh ketrampilan yang diperoleh dari
pengalaman dan pengetahuan mereka dalam pekerjaan yang bersifat proyek. Oleh
karena itu perlu adanya sharing pengetahuan antar para profesional bidang
Manajemen Proyek, agar memiliki wawasan yang luas dalam manajemen proyek.
B. Rumusan masalah
Bagaimana Peran Manajer Project dalam
Meningkatkan Laba Perusahaan Melalui Jalur Biaya?
C. Tujuan
1.
Menggali ilmu–ilmu dalam Project Management
khususnya dalam situasi bisnis yang semakin kompetitif.
2.
Media sharing knowledge tentang pentingnya manajer proyek dalam peningkatan laba suatu perusahaan.
D.
Manfaat
Menambah pengetahuan bagi pembaca mengenai peran penting Project
Management dalam suatu perusahaan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Mangemen Project dan Manajer Proyek
Manajemen proyek adalah sebuah
disiplin keilmuan dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan
(menjalankan serta pengendalian), untuk dapat mencapai tujuan-tujuan proyek.
Proyek adalah sebuah kegiatan yang bersifat sementara yang telah ditetapkan
awal pekerjaannya dan waktu selesainya (dan biasanya selalu dibatasi oleh
waktu, dan seringkali juga dibatasi oleh sumber pendanaan), untuk mencapai
tujuan dan hasil yang spesifik dan unik, dan pada umumnya untuk menghasilkan
sebuah perubahan yang bermanfaat atau yang mempunyai nilai tambah. Proyek
selalu bersifat sementara atau temporer dan sangat kontras dengan bisnis pada
umumnya (Operasi-Produksi), dimana Operasi-Produksi mempunyai sifat perulangan
(repetitif), dan aktifitasnya biasanya bersifat permanen atau mungkin semi
permanen untuk menghasilkan produk atau layanan (jasa/servis). Pada prakteknya,
tipe manajemen pada kedua sistem ini sering berbeda, dengan kemampuan teknis
dan keputusan manajemen strategis yang spesifik.
Sedangkan
Manager Proyek Menurut Project Mangement Body of
Knowledge Guide (PMI 2001) mengatakan bahwa manajer proyek adalah seseorang yang bertanggung jawab
dalam mengurus sebuah proyek. Menurut Ritz (1994) seorang manajer proyek
berasal dari suatu institusi atau seorang pengusaha yang sinonim dengan
pengurus, eksekutif, supervisor dan boss
B.
Konsep
Managemen Proyek
Merupakan
buah pemikiran tentang manajemen yang ditunjukan untuk mengelola kegiatan yang
berupa proyek. Perumusan disusun
sedemikian rupa sehingga dapat mengahadapi dan mengakomodir perilaku dan
dinamika yang melekat pada kegiatan proyek. Seperti halnya manajemen klasik
dalam manajemen proyek fungsi perencanaan dan pengendalian, memegang peranan
yang amat menentukan. Terlebih pada kegiatan proyek yang siftanya cepat
berubah, Kompleks dan memiliki hubungan keterkaitan yang tinggi. Perlu adanya
keterpaduan antara perencanaan dan pengendalian.
C.
Peranan Manajer Proyek
- Berperan
untuk mengintegrasikan beberapa kegiatan yang berbeda untuk mencapai
tujuan tertentu.
- Berperan
juga sebagai seorang komunikator. Dengan ini berarti manajer proyek
menjadi tempat terakhir menujunya laporan-laporan, memo, permintaan dan
keluhan. Manajer proyek juga mengambil input dari banyak sumber, mengolah
dan menyampaikan informasi ke beberapa pihak dan memastikan bahwa semua
orang yang punya peran dalam proyek mengetahui informasi mengenai
kebijaksanaan, tujuan, anggaran, jadwal kebutuhan, dan perubahan yang ada
dalam proyek sesuai peran yang dimiliki.
- Berperan
untuk mengambil keputusan yang menjadi wewenangnya, antara lain mengenai
realokasi sumber daya, mengubah lingkup proyek, menyeimbangkan kriteria
biaya, jadwal dan performansi.
- Merupakan
seorang enterpreuneur yang harus berusaha untuk melakukan pengadaan dana,
fasilitas dan orang agar proyek dapat berjalan.
- Merupakan
seorang agen pengubah yang mempelopori pemakaian ide yang baru dan
inovatif dan berusaha keras mengatasi halangan untuk melakukan perubahan.
D.
Fungsi dan Kompetensi
yang harus dimiliki manajer proyek:
Fungsi :
§ Membuat kerja
(Mengagendakan pekerjaan)
§ Menjadwal kerja
(Diagram PERT dan Grant)
§ Bertanggung-jawab
atas hasil kerja
§ Memonitoring interpersonal,
administrasi dan teknis
Kompetensi:
§ Kompetensi
Pencapaian Bisnis
§ Kompetensi
Pemecahan Masalah
§ Kompetensi
Pengaruh
§ Kompetensi
Manajemen diri dan orang lai
E.
Triple Constraint
Project yang harus dihandle seorang manajer proyek:
F. Konsep Biaya
Seorang manajer proyek dituntut mampu memprediksi
perhitungan perencanaan biaya dan menafsir pengeluaran biaya yang dikeluarkan,
sehingga biaya-biaya yang dikeluarkan tepat sasaran dan mampu mendatangkan
keuntungan bagi perusahaan.
1.
Anggaran
·
Proyek harus diselesaikan dengan biaya
yang tidak melebihi anggaran.
· Untuk proyek-proyek yang melibatkan
dana dalam jumlah yang besar dan jadwal pengerjaan yang bertahun-tahun,
anggarannya tidak hanya ditentukan secara total proyek, tetapi dipecah atas
komponen-komponennya atau perperiode tertentu (misalnya perkuartal) yang
jumlahnya disesuaikan dengan keperluan.
·
Dengan demikian penyelesaian
bagian-bagian proyek pun harus memenuhi sasaran dan hasil anggaran setiap
periodenya.
2.
Pengelolaan Biaya
a)
Perencanaan Sumber Daya
Perencanaan ini meliputi identifikasi
jenis dan kualitas sumber daya (man power, peralatan dan material) yang
dipergunakan guna melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan lingkup proyek.
Output dari proses ini adalah catatan atau data dari jenis sumber daya yang
diperlukan serta kuantitas masing-masing komponennya.
b)
Prakiraan Biaya
Identifikasi kuantitas dan sumber daya
dilanjutkan dengan proses estimasi keperluan biaya guna pengadaan sumber daya
tersebut. Dan dinyatakan dalam satuan uang, misal rupiah atau US$. Outpun dari
proses ini adalah dokumen yang berisi perkiraan biaya proyek berserta
penjelasaanya.
c)
Penyusunan Anggaran
Penyusunan anggaran berarti merinci
alokasi biaya untuk masing-masing kegiatan yang terintegrasikan dengan jadwal
penggunaannya. Anggaran ini nantinya akan menjadi tolok ukur pengendalian kinerja
kegiatan yang bersangkutan. Output dari proses ini adalah dokumen anggaran
biaya proyek serta rencana penggunaannya.
G.
LABA
Setelah mengalokasikan biaya-biaya sesuai proporsinya
bagaimana laba tersebut dapat mengalir keperusahaan ? Dari mana Laba dapat
diperoleh ?
Sistem yang perlu diperhatikan Manajer Proyek dalam
menigkatkan laba Melalui Jalur Biaya dapat dilakukan dengan disiplin managemen
terpadu baik dari sisi manajemen keuangan ataupun operasional, sehingga perlu
diperhatikan hal hal beikut:
1.
Budgeting and Cost Skills: mampu dalam
hal membuat anggaran biaya proyek baik dalam hal analisis biaya proyek,
analisis kelayakan investasi agar keuangan proyek dapat berjalan optimal sesuai
dengan keinginan penyedia dana.
2.
Schedulling and Time Management Skills: Manajer proyek dituntut untuk dapat mengelola waktu
secara baik agar proyek dapat selesai tepat waktu seperti yang diharapkan.
Untuk mengelola waktu ini manajer proyek harus mendefinisikan
aktivitas-aktivitas yang diperlukan, misalnya dengan teknik WBS (Work Breakdown
Structure). Selain itu, manajer proyek harus mampu memperkirakan waktu bagi
setiap aktivitas secara realistis.
3.
Resource Management and Human
Relationship Skills: Manajer proyek perlu memahami akibat dari kegagalan dalam
mengelola sumber daya, sehingga diperlukan kehati-hatian dalam menempatkan
sumberdaya yang ada dan menjadwalkannya. Hal ini membutuhkan kemampuan untuk
membangun jaringan sosial dengan orang-orang yang terlibat di dalam proyek,
seperti para stakeholder.
4.
Communication Skills: Perencanaan
sebuah proyek akan menjadi tidak berguna ketika tidak ada komunikasi yang
efektif antara manajer proyek dengan timnya. Setiap anggota tim harus
mengetahui tanggung jawab mereka.
5.
Negotiating Skills: Selain kemampuan
komunikasi yang baik, negosiasi juga memerlukan strategi dalam menarik dukungan
manajemen atas atau sponsor mereka, bagaimanapun, pihak yang bernegosiasi harus
dapat melihat loyalitas sang manajer terhadap mereka, baru kemudian akan muncul
kepercayaan.
6.
Marketing, Contracting, Customer
Relationship Skills: Manajer proyek juga harus memiliki kemampuan untuk
memasarkan hasil proyeknya, karena akan sangat tragis ketika sebuah proyek yang
sukses secara implementatif, tetapi outputnya tidak dibutuhkan oleh para
penggunanya. Selain itu, kedekatan dengan konsumen sangat diperlukan. Sang
manajer perlu responsif terhadap perubahan kebutuhan dan persyaratan pelanggan
untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dalam konsep TQM, kunci utama untuk
mengidentifikasi kebutuhan pelanggan adalah komunikasi secara terus-menerus
anatar pelanggan maupun antar tim proyek.
7.
Leadership Skills: Kepemimpinan menjadi
salah satu peranan penting yang dimiliki oleh seorang manajer proyek. Apa yang
dilakukan oleh manajer proyek menendakan bagaimana seharusnya orang lain atau
timnya bekerja
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen
proyek adalah sebuah disiplin keilmuan dalam hal perencanaan, pengorganisasian,
pengelolaan (menjalankan serta pengendalian), untuk dapat mencapai
tujuan-tujuan proyek.
manajer
proyek adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam mengurus sebuah proyek.
Menurut Ritz (1994) seorang manajer proyek berasal dari suatu institusi atau
seorang pengusaha yang sinonim dengan pengurus, eksekutif, supervisor dan boss.
Seorang manajer proyek dituntut mampu memprediksi
perhitungan perencanaan biaya dan menafsir pengeluaran biaya yang dikeluarkan,
sehingga biaya-biaya yang dikeluarkan tepat sasaran dan mampu mendatangkan
keuntungan bagi perusahaan.
B. Saran
Teori-teori manajemen proyek ini hendaknya dipelajari
dengan sungguh-sungguh agar pengaplikasiannya dalam kehidupan nyata menjadi
maksimal serta bisa juga dijadikan referensi.
Daftar Pustaka
Ref: Supawi.Pawenang.Modul Ekonomi Manajerial.UNIBA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar