Rabu, 03 Januari 2018

Makalah UTS - PERAN MANAJER PROYEK DALAM MENINGKATKAN LABA PERUSAHAAN DARI JALUR BIAYA

EKONOMI MANAJERIAL
PERAN MANAJER PROYEK DALAM MENINGKATKAN LABA PERUSAHAAN DARI JALUR BIAYA







DOSEN PENGAMPU
Dr. Supawi Pawenang, SE, MM
DISUSUN OLEH :
Erri Supriyastutik Anggreini (2015020034)

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAK. EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA
2017








BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Dalam setiap usaha yang dilakukan oleh perusahaan, kekuatan sebuah Project Management  menjadi sangat penting dalam mencapai hasil yang diperoleh perusahaan. Karena Project Management yang ekselen akan mampu membantu men-generate kekayaan perusahaan, baik melalui kecepatan penyelesaian proyek atau aktifitas efisiensi yang diperoleh dalam proyek tersebut.

Didalam menjalankan manajemen proyek terkandung berbagai muatan yang memberi makna pada pencapaian rencana kerja perusahaan. Perusahaan akan mengalami kerugian jika proyek berhenti di tengah jalan atau gagal dalam penyelesaian proyek karena salah mengelola proyek tersebut. Hambatan dalam mengelola proyek sesungguhnya bisa dihilangkan jika para profesional yang mengemban tugas memiliki kemampuan yang detail tentang Project Management. 

Dalam menjalankan manajemen proyek, masalah utama adalah manusia. Kemampuan manusia dalam menjalankan tugas sebagai manajer pelaksana dalam sebuah proyek sangat dipengaruhi oleh ketrampilan yang diperoleh dari pengalaman dan pengetahuan mereka dalam pekerjaan yang bersifat proyek. Oleh karena itu perlu adanya sharing pengetahuan antar para profesional bidang Manajemen Proyek, agar memiliki wawasan yang luas dalam manajemen proyek.     

B.     Rumusan masalah
Bagaimana Peran Manajer Project dalam Meningkatkan Laba Perusahaan Melalui Jalur Biaya?

C.     Tujuan
1.      Menggali ilmu–ilmu dalam Project Management khususnya dalam situasi bisnis yang semakin kompetitif.
2.      Media sharing knowledge tentang pentingnya manajer proyek dalam peningkatan laba suatu perusahaan.

D.    Manfaat
Menambah pengetahuan bagi pembaca mengenai peran penting Project Management dalam suatu perusahaan.




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Definisi Mangemen Project dan Manajer Proyek
     Manajemen proyek adalah sebuah disiplin keilmuan dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan (menjalankan serta pengendalian), untuk dapat mencapai tujuan-tujuan proyek. Proyek adalah sebuah kegiatan yang bersifat sementara yang telah ditetapkan awal pekerjaannya dan waktu selesainya (dan biasanya selalu dibatasi oleh waktu, dan seringkali juga dibatasi oleh sumber pendanaan), untuk mencapai tujuan dan hasil yang spesifik dan unik, dan pada umumnya untuk menghasilkan sebuah perubahan yang bermanfaat atau yang mempunyai nilai tambah. Proyek selalu bersifat sementara atau temporer dan sangat kontras dengan bisnis pada umumnya (Operasi-Produksi), dimana Operasi-Produksi mempunyai sifat perulangan (repetitif), dan aktifitasnya biasanya bersifat permanen atau mungkin semi permanen untuk menghasilkan produk atau layanan (jasa/servis). Pada prakteknya, tipe manajemen pada kedua sistem ini sering berbeda, dengan kemampuan teknis dan keputusan manajemen strategis yang spesifik.
      Sedangkan Manager Proyek Menurut Project Mangement Body of Knowledge Guide (PMI 2001) mengatakan bahwa manajer proyek adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam mengurus sebuah proyek. Menurut Ritz (1994) seorang manajer proyek berasal dari suatu institusi atau seorang pengusaha yang sinonim dengan pengurus, eksekutif, supervisor dan boss
     


B.     Konsep Managemen Proyek
      Merupakan buah pemikiran tentang manajemen yang ditunjukan untuk mengelola kegiatan yang berupa  proyek. Perumusan disusun sedemikian rupa sehingga dapat mengahadapi dan mengakomodir perilaku dan dinamika yang melekat pada kegiatan proyek. Seperti halnya manajemen klasik dalam manajemen proyek fungsi perencanaan dan pengendalian, memegang peranan yang amat menentukan. Terlebih pada kegiatan proyek yang siftanya cepat berubah, Kompleks dan memiliki hubungan keterkaitan yang tinggi. Perlu adanya keterpaduan antara perencanaan dan pengendalian.

C.    Peranan Manajer Proyek
  • Berperan untuk mengintegrasikan beberapa kegiatan yang berbeda untuk mencapai tujuan tertentu.
  • Berperan juga sebagai seorang komunikator. Dengan ini berarti manajer proyek menjadi tempat terakhir menujunya laporan-laporan, memo, permintaan dan keluhan. Manajer proyek juga mengambil input dari banyak sumber, mengolah dan menyampaikan informasi ke beberapa pihak dan memastikan bahwa semua orang yang punya peran dalam proyek mengetahui informasi mengenai kebijaksanaan, tujuan, anggaran, jadwal kebutuhan, dan perubahan yang ada dalam proyek sesuai peran yang dimiliki.
  • Berperan untuk mengambil keputusan yang menjadi wewenangnya, antara lain mengenai realokasi sumber daya, mengubah lingkup proyek, menyeimbangkan kriteria biaya, jadwal dan performansi.
  • Merupakan seorang enterpreuneur yang harus berusaha untuk melakukan pengadaan dana, fasilitas dan orang agar proyek dapat berjalan.
  • Merupakan seorang agen pengubah yang mempelopori pemakaian ide yang baru dan inovatif dan berusaha keras mengatasi halangan untuk melakukan perubahan.

D.    Fungsi dan Kompetensi yang harus dimiliki manajer proyek:
            Fungsi :

§  Membuat kerja (Mengagendakan pekerjaan)
§  Menjadwal kerja (Diagram PERT dan Grant)
§  Bertanggung-jawab atas hasil kerja
§  Memonitoring interpersonal, administrasi dan teknis

            Kompetensi:

§  Kompetensi Pencapaian Bisnis
§  Kompetensi Pemecahan Masalah
§  Kompetensi Pengaruh
§  Kompetensi Manajemen diri dan orang lai



E.     Triple Constraint Project yang harus dihandle seorang manajer proyek:


F.     Konsep Biaya
Seorang manajer proyek dituntut mampu memprediksi perhitungan perencanaan biaya dan menafsir pengeluaran biaya yang dikeluarkan, sehingga biaya-biaya yang dikeluarkan tepat sasaran dan mampu mendatangkan keuntungan bagi perusahaan.
1.      Anggaran
·         Proyek harus diselesaikan dengan biaya yang tidak melebihi anggaran.
·  Untuk proyek-proyek yang melibatkan dana dalam jumlah yang besar dan jadwal pengerjaan yang bertahun-tahun, anggarannya tidak hanya ditentukan secara total proyek, tetapi dipecah atas komponen-komponennya atau perperiode tertentu (misalnya perkuartal) yang jumlahnya disesuaikan dengan keperluan.
·         Dengan demikian penyelesaian bagian-bagian proyek pun harus memenuhi sasaran dan hasil anggaran setiap periodenya.
2.      Pengelolaan Biaya
a)      Perencanaan Sumber Daya
*      Perencanaan ini meliputi identifikasi jenis dan kualitas sumber daya (man power, peralatan dan material) yang dipergunakan guna melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan lingkup proyek. Output dari proses ini adalah catatan atau data dari jenis sumber daya yang diperlukan serta kuantitas masing-masing komponennya.
b)      Prakiraan Biaya
*      Identifikasi kuantitas dan sumber daya dilanjutkan dengan proses estimasi keperluan biaya guna pengadaan sumber daya tersebut. Dan dinyatakan dalam satuan uang, misal rupiah atau US$. Outpun dari proses ini adalah dokumen yang berisi perkiraan biaya proyek berserta penjelasaanya.
c)      Penyusunan Anggaran
*      Penyusunan anggaran berarti merinci alokasi biaya untuk masing-masing kegiatan yang terintegrasikan dengan jadwal penggunaannya. Anggaran ini nantinya akan menjadi tolok ukur pengendalian kinerja kegiatan yang bersangkutan. Output dari proses ini adalah dokumen anggaran biaya proyek serta rencana penggunaannya.
G.          LABA
Setelah mengalokasikan biaya-biaya sesuai proporsinya bagaimana laba tersebut dapat mengalir keperusahaan ? Dari mana Laba dapat diperoleh ?



Sistem yang perlu diperhatikan Manajer Proyek dalam menigkatkan laba Melalui Jalur Biaya dapat dilakukan dengan disiplin managemen terpadu baik dari sisi manajemen keuangan ataupun operasional, sehingga perlu diperhatikan hal hal beikut:
1.      Budgeting and Cost Skills: mampu dalam hal membuat anggaran biaya proyek baik dalam hal analisis biaya proyek, analisis kelayakan investasi agar keuangan proyek dapat berjalan optimal sesuai dengan keinginan penyedia dana.
2.      Schedulling and Time Management Skills: Manajer proyek dituntut untuk dapat mengelola waktu secara baik agar proyek dapat selesai tepat waktu seperti yang diharapkan. Untuk mengelola waktu ini manajer proyek harus mendefinisikan aktivitas-aktivitas yang diperlukan, misalnya dengan teknik WBS (Work Breakdown Structure). Selain itu, manajer proyek harus mampu memperkirakan waktu bagi setiap aktivitas secara realistis.
3.      Resource Management and Human Relationship Skills: Manajer proyek perlu memahami akibat dari kegagalan dalam mengelola sumber daya, sehingga diperlukan kehati-hatian dalam menempatkan sumberdaya yang ada dan menjadwalkannya. Hal ini membutuhkan kemampuan untuk membangun jaringan sosial dengan orang-orang yang terlibat di dalam proyek, seperti para stakeholder.
4.      Communication Skills: Perencanaan sebuah proyek akan menjadi tidak berguna ketika tidak ada komunikasi yang efektif antara manajer proyek dengan timnya. Setiap anggota tim harus mengetahui tanggung jawab mereka.
5.      Negotiating Skills: Selain kemampuan komunikasi yang baik, negosiasi juga memerlukan strategi dalam menarik dukungan manajemen atas atau sponsor mereka, bagaimanapun, pihak yang bernegosiasi harus dapat melihat loyalitas sang manajer terhadap mereka, baru kemudian akan muncul kepercayaan.
6.      Marketing, Contracting, Customer Relationship Skills: Manajer proyek juga harus memiliki kemampuan untuk memasarkan hasil proyeknya, karena akan sangat tragis ketika sebuah proyek yang sukses secara implementatif, tetapi outputnya tidak dibutuhkan oleh para penggunanya. Selain itu, kedekatan dengan konsumen sangat diperlukan. Sang manajer perlu responsif terhadap perubahan kebutuhan dan persyaratan pelanggan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dalam konsep TQM, kunci utama untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan adalah komunikasi secara terus-menerus anatar pelanggan maupun antar tim proyek.
7.      Leadership Skills: Kepemimpinan menjadi salah satu peranan penting yang dimiliki oleh seorang manajer proyek. Apa yang dilakukan oleh manajer proyek menendakan bagaimana seharusnya orang lain atau timnya bekerja
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Manajemen proyek adalah sebuah disiplin keilmuan dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan (menjalankan serta pengendalian), untuk dapat mencapai tujuan-tujuan proyek.
manajer proyek adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam mengurus sebuah proyek. Menurut Ritz (1994) seorang manajer proyek berasal dari suatu institusi atau seorang pengusaha yang sinonim dengan pengurus, eksekutif, supervisor dan boss.
Seorang manajer proyek dituntut mampu memprediksi perhitungan perencanaan biaya dan menafsir pengeluaran biaya yang dikeluarkan, sehingga biaya-biaya yang dikeluarkan tepat sasaran dan mampu mendatangkan keuntungan bagi perusahaan.

B.     Saran

Teori-teori manajemen proyek ini hendaknya dipelajari dengan sungguh-sungguh agar pengaplikasiannya dalam kehidupan nyata menjadi maksimal serta bisa juga dijadikan referensi.
Daftar Pustaka



Ref: Supawi.Pawenang.Modul Ekonomi Manajerial.UNIBA

            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar